Gejala Pengenalan (Kognisi)
Dalam psikologi
gejala kejiwaan terdapat beberapa aspek kognisi atau gtejala pengenalan. Gejala
pengenalan atau kognisi adalah segala gejala yang terdapat pada kejiwaan
kita sebagai hasil dari pengenalan.
Gejala
pengenalan dalam garis besarnya dibagi menjadi dua yaitu, melalui indra dan
melalui akal.
Yang melalui
indra dibagi menjadi 2:
1.
Di luar, yang meliputi
pengindraan-pengindraan pengamatan.
2.
Di pusat, yang meliputi
tanggapan, ingatan, dan fantasi.
Sebagaimana
kita selalu melakukan sesuatu kelakuan kita itu dapat bersifat rohani (kita
berfikir untuk memecahkan masalah) dan ada yang bersifat jamani (menggerakkan
jari ketika mengetik). Peristiwa jiwa ini adalah ditinjau dari peristiwa jiwa
manusia pada umumnya dengan ketentuan manusia dewasa dan normal .
A. Pengindraan
Pengindraan
ialah penyaksian indra kita atas rangsangan yang merupakan suatu kompleks ( suatu kesatuan yang kabur, tidak jelas)
·
Alat Indra : Bagian – bagian tubuh tertentu yang
menghubungkan sel – sel itu dengan bagian sentral susman saraf dengan aparat –
aparat tambahan yang membantu penerimaan kesan – kesan keindraan.
Alat indra disebut juga receptor karena fungsinya
sebagai penerima, receptor ini dibagi
menjadi tiga:
a.
Exteroceptor : alat – alat indra yang terdapat pada
bagian luar tubuh kita dan menerima rangsangan dari luar tubuh
o
Alat indra jarak menerima
rangsangan yang melampaui suatu jarak.
ü
Penglihatan ( mata )
ü
Pendengaran ( telinga )
ü
Penciuman ( hidung )
o
Alat indra kontak yang
menerima perangsangan dengan jalan kontak.
ü
Perasa panas dingin ( kulit
)
ü
Perasa sakit
b.
Interoceptors : alat – alat indra yang terdapat pada tubuh
kita dan menerima perangsang dari dalam tubuh kita.
o
Alat indra dalam susunan
pencernaan makanan.
ü
Pencium
ü
Pengecap
ü
Perasa lapar
ü
Perasa haus
ü
Perasa mual
o
Alat indra dalam susunan
peredaran darah.
o
Alat indra dalam susunan
pernafasan.
o
Alat indra dalam susunan
reproduktif.
c.
Propioceptors : alat – alat indra yang terdapat diantara
dinding dalam dan dinding luar tubuh kita dan menerima rangsangan dari bagian –
bagian yan bersangkutan.
o
Alat indra keseimbangan
o
Alat indra dengan tugas kinesthetic
ü
Alat indra dalam otot
ü
Alat indra dalam urat otot
ü
Alat indra dalam persendian
Perangsang –
perangsang alam mengakibatkan terjadinya perangsang keindraan pada alat – alat
indra yang di teruskan oleh urat syaraf sensorik ke otak dan setelah perangsang
tiba di otak pada bagian – bagian tertentu maka terjadilah pengindraan.
B. Perhatian
Memperhatikan
adalah mengkonsentrasikan diri, mengarahkan aktivitas pada satu titik sentra.
Contoh : kita
berjalan – jalan dikeramaian pasar. Dikanan kiri banyak orang yang berjalan
menarik, akan tetapi kita tetap akan tertarik pada satu obyek saja. Misalnya,
pedagang jilbab.
Pada perhatian
ada dua peristiwa penting :
1.
Selektivitas
Selektivitas mendorong tingkahlaku untuk perangsang (
satu obyek ) dan tidak bereaksi terhadap semua rangsangan dari luar. Jadi atas
proses pemilahan.
2.
Skema – antisipasi
Skema – antisipasi terkandung kesiapan individu untuk
setiap saat menerima dan mereaksi terhadap rangsangan. Jadi memperhatikan itu dapat diartikan
mempersiapkan diri untuk melakukan pengamatan terhadap satu obyek.
C. Pengamatan
Pengamatan ialah
perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya
perangsang. Maka pengamatan adalah kesan – kesan yang diterima sewaktu
perangsang mengenai indra.
Pengamatan
merupakan hasil dari kegiatan indra kita dan pengamatan hanya dapat dilakukan
manusia.
Agar terjadi
pengamatan harus ada :
1.
Perangsang yang merangsang
alat indra kita ( syarat fisis )
2.
Kesan keindraan dan
pembawaan ke otak ( syarat fisiologis )
3.
Pengamatan yang sebenarnya
, yaitu penerimaan oleh kesadaran tersebut.
Jadi pengamatan kita tergantung pada :
ü
Faktor fisis : jenis dan
kekuatan perangsang
ü
Faktor fisiologis : cara
bekerjanya alat indra, urat saraf dan bagian tertentu
ü
Faktor psikologis
kepribadian kita, perasaan kita, akal kita, fantasi kita
D. Tanggapan
Tanggapan ialah
gambaran tentang sesuatu yang tinggal dalam ingatan setelah kita melakukan
pengamatan.
Adapun macam –
macam tanggapan :
·
Menurut indra yang
dipergunakan dibagi menjadi 5, yaitu :
1.
Tanggapan pengadilan
2.
Tanggapan bau
3.
Tanggapan pengecap
4.
Tanggapan pendengaran
5.
Tanggapan perabaan
·
Menurut asalnya dibagi
menhadi 2, yaitu :
1.
Tanggapan ingatan
2.
Tanggapan khayalan (
fantasi )
·
Menurut ikatannya
1.
Tanggapan kebendaan
2.
Tanggapan perkataan